Friday, May 25, 2012

One Fine Day: A Happy Family.

yoho mates!

pernah denger film One Fine Day? film yang bercerita tentang dua single parent dan anak mereka masing masing yang akhirnya menjadi satu keluarga. yang jelas itu film bagus. film itu juga yang ngasih gua ide soal blog gua ini. intinya adalah satu hari yang berkesan.

hari ini gua bisa bilang berkesan. karena ternyata kaya di film One Fine Day, gua sempet punya kesempatan buat ngeliat kaya apa keluarga yang bahagia. ceritanya begini:

hari ini gua berencana buat ke rumah temen gua di daerah dokki. daerah ini terletak di seberang nil dan bisa ditempuh sekitar 1 jam kendaraan umum. fyi, kota cairo dibagi jadi dua bagian yang tengah tengahnya ada nil. rencananya gua cuma mau main dan sekalian numpang belajar karena internet di rumah gua udah mati. dan tengah hari siang bolong gua berangkat.

di perjalanan yang udah sehari hari gua laluin kali ini ada yang spesial. di bus yang gua naikin ada satu keluarga kecil yang bisa dibilang masih muda. seorang ayah, ibu, dan anak gadisnya yang masih balita.sang ibu terlihat manis dengan kerudungnya yang rapi dan kulitnya yang putih, tipikal wanita mesir muda di umur 20annya. sang ayah sedikit berbeda, perawakannya terlihat sedikit ggemuk dan kulitnya coklat, kepalanya pun sudah mulai botak, itu juga tipikal laki laki mesir di akhir umur 20an. sang anak manis tidur dipangkuan ibunya, rambut ikal tergerai, jari kecil terkepal, dan kayanya dia kecapean karena sengatan matahari di musim panas. mereka duduk dua bangku di depan gua.

sekilas ga ada yang aneh dengan keluarga ini, sampai gua sadar kalo ternyata sayng ayah ini adalah seorang tuna wicara. dia ngegunain bahasa isyarat buat komunikasi dengan istrinya. gua seketika tertarik buat ngamatin gerak gerik mereka. perjalanan yang gua tuju masih lumayan jauh dan gua bener bener tertarik dengan mereka ini.

entah apa yang mereka bicarakan, keduanya terlibat obrolan menarik. gua nyoba buat baca dari ekspresi mereka karena bener bener penasaran. sesekali mereka tersenyum setelah serangkaian isyarat selesai. sesekali mengangguk tanda setuju, sesekali mereka terlibat obrolan seru. jujur gua liatnya bener bener pengen belajar bahasa isyarat, gua bener bener pengen tau apa sih yang diobrolin. kok kayanya seru banget ya..

but then gua sadar, dibalik potret keluarga yang bahagia ini pasti banyak kesulitan yang bakal dan udah dihadapi. pandangan orang yang skeptis tentang tuna wicara, kesulitan berkomunikasi, kondisi mental yang tertekan, gua yakin itu udah jadi makanan sehari hari buat pasangan muda ini. gua bener bener kagum, mereka bisa ngejalanin semuanya berdua, bahkan sekarang ada si kecil yang jadi tanggung jawab mereka.

dunia ini ga mudah di jalanin. gua juga sekarang lagi banyak dirundung masalah. dan gua yakin masih banyak orang yang punya masalah lebih rumit dari gua. tapi setelah ngeliat sepasang yang spesial ini gua malu. gua malu komplen, ngeluh karena masalah gua. gua ga ada apa apanya dibanding mereka. gua nyoba buat ngerti apa aja yg udah mereka laluin walaupun imajinasi gua bisa aja salah. tapi kejadian didepan mata gua ngga mungkin salah. mereka terlihat bahagia.

seberapa besar usaha mereka untuk ngajalanin semua masalah yang ada berdua? seberapa besar perasaan cinta mereka berdua hingga language barrier aja bisa mereka lampaui? seberapa besar keyakinan dan kepercayaan mereka masing masing untuk bisa ngejalanin hidup ini berdua? gua yakin pasti besar banget. cukup besar hingga semua kesulitan kesulitan tampaknya ga berdampak banyak, selama mereka masih punya satu sama lain.

saat gua liat mereka senyum senyum karena (mungkin) baru aja bercanda, walaupun dengan bahasa isyarat, gua cuma bisa ikutan senyum. entah apa yg bikin gua ikutan senyum. mungkin karena kondisi mereka yang bener bener bahagia akhirnya gua ikutan seneng, mungkin gua yang melankolis akhirnya tersentuh. mungkin kondisi gua yg juga lagi kesusahan akhirnya merasa bahwa masalah gua ga ada apa apanya dibanding mereka, sedangkan mereka masih bisa bercanda bahagia. somehow life is not that hard anymore. I believe its gonna work its self anyway. indeed life is beautiful..

dan ga terasa udah saatnya gua buat turun dari bus ini. gua agak merasa berat karena bakal kehilangan momen indah bersama keluarga kecil yang bahagia ini, tapi gua berdoa semoga apa yang mereka punya, cukup bagi mereka. semoga mereka tetap bahagia dan dimudahkan segala urusannya. amin.

sampai berjumpa lagi keluarga kecil yang manis.

terima kasih untuk pelajarannya yang berharga tentang hidup..”